Laporan Praktikum DNA Pepaya
Laporan
Praktikum Isolasi DNA Buah Pepaya
Disusun
Oleh:
Sofie
Nurainingsih (181910054)
XII
IPA 2
LEMBAGA
PENDIDIKAN PONDOK
PESANTREN
AR-RAHMAN
SUKABUMI,2021
Daftar
Isi
KATA PENGANTAR
BAB I
A. Latar
Belakang
B. Tujuan
Praktikum
C. Waktu
dan Tempat
D. Alat
dan Bahan
E. Langkah
Percobaan
BAB II
A. Hasil
Penelitian
B. Pembahasan
BAB IV
A. Glosarium
B. Daftar
Pustaka
KATA
PENGANTAR
Puji syukur diucapkan
kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga laporan praktikum ini dapat
tersusun sampai dengan selesai,dan saya ucapkan kepada Umi Desy Lestari selaku
guru mata pelajaran Biologi yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk
membuat laporan praktikum ini.
Laporan ini menyajikan
praktikum singkat tentang Isolasi DNA Buah Pepaya.Selain itu,laporan ini
disajikan secara lengkap dan tentu mudah dipahami oleh seluruh pembaca,dengan
harapan agar memperluas dan menambah wawasan Isolasi DNA Buah Pepaya.
Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih
banyak kekurangan dalam penyusunan laporan praktikum ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Bekasi,10 Februari 2021
Penulis
BAB
I
A. Latar
Belakang
DNA adalah asam
nukleat yang terletak di dalam inti sel dan berfungsi untuk menyimpan segala
informasi makhluk hidup dalam bentuk materi genetik. DNA juga menentukan sifat
organisme yang diturunkan. Banyak sekali manfaat yang kita dapat dari pemanfaatan
DNA. Terutama dalam masalah yang berkaitan dengan genetika.
DNA pertama kali berhasil dimurnikan pada tahun 1868 oleh ilmuwan Swiss
Friedrich Miescher di Tubingen, Jerman, yang menamainya nuclein berdasarkan
lokasinya di dalam inti sel. Namun, penelitian terhadap peranan DNA di dalam
sel baru dimulai pada awal abad 20, bersamaan dengan ditemukannya postulat
genetika Mendel. DNA dan protein dianggap dua molekul yang paling memungkinkan
sebagai pembawa sifat genetis berdasarkan teori tersebut.
Dua eksperimen pada dekade 40-an membuktikan fungsi DNA sebagai materi
genetik. Dalam penelitian oleh Avery dan rekan-rekannya, ekstrak dari sel
bakteri yang satu gagal men-transform sel bakteri lainnya kecuali jika DNA
dalam ekstrak dibiarkan utuh. Eksperimen yang dilakukan Hershey dan Chase
membuktikan hal yang sama dengan menggunakan pencari jejak radioaktif
DNA bukan hanya ada di dalam sel darah kita saja, melainkan juga ada di
semua sel buah, tumbuhan, dan lainnya. Proses isolasi DNA diawali dengan proses
ekstraksi DNA. Hal ini bertujuan untuk memisahkan DNA dengan partikel lain yang
tidak diinginkan. Proses ini harus dilakukan dengan hati-hati, sehingga tidak
menyebabkan kerusakan pada DNA. Untuk mengeluarkan DNA dari sel, dapat
dilakukan dengan memecahkan dinding sel, membran plasma dan membran inti baik
dengan cara mekanik maupun secara kimiawi. Cara mekanik bisa dilakukan dengan
pemblenderan atau penggerus menggunakan mortar dan pistil. Sedangkan secara
kimiawi dapat dengan pemberian yang dapat merusak membran sel dan membran inti,
salah satunya adalah deterjen atau sabun cair.
B.
Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum
ini adalah agar mengetahui metode yang benar untuk mengisolasi DNA dari buah papaya.
C.
Waktu dan Tempat
Percobaan ini dilaksanakan pada hari Senin 8 Februari 2021, pada pukul 16.00-1730
WIB. Bertempat di rumah pribadi, Bekasi.
D.
Alat dan Bahan
- Sabun cair 2 sdm
- Garam 2 sdm
- Alkohol dingin 10ml
- Buah Pepaya
- Wadah
- Sendok makan
- Plastik
- Air 100 ml
- Saringan
- Sarung tangan
E.
Langkah Percobaan
1.
Masukkan 2 sdm garam ke dalam 100 ml air
2.
Tambahkan 2 sdm sabun cair
3.
Aduk rata hingga homogen
4.
Masukkan buah pepaya ke dalam plastik
5.
Hancurkan buah pepaya
6.
Setelah itu, masukkan larutan garam dan sabun cair ke dalam plastik
7.
Lalu, saringlah secara perlahan ke dalam wadah
8.
Ambil wadah yang berisi alkohol dingin 10 ml atau 1 sdm
9.
Tuang 1 sdm larutan campuran secara menyamping ke dalam wadah yang
berisi alkohol
10. Diamkan selama 3-5
menit.
11. Amatilah proses
pemisahan gumpalan DNA berupa lapisan putih di bagian paling atas
BAB II
A.Hasil Penelitian
https://www.instagram.com/p/CLFD3_8ldRG/
B.Pembahasan
Praktikum isolasi DNA dilakukan bertujuan untuk mengetahui pengaruh
macam buah dan jenis sabun cair terhadap kualitas DNA yang dihasilkan dalam
proses isolasi. Buah yang digunakan dalam proses isolasi DNA ini adalah buah
pisang. Sedangkan jenis sabun cair yang dipakai adalah sabun cair cuci
piring ekonomi. Sumber DNA yang berupa buah yang dilumatkan atau dihancurkan
sampai halus. Penghancuran ini bertujuan untuk merusak membrane sel,
dinding sel dan membrane inti sehingga DNA bisa keluar dari sel dan masuk ke
larutan. Akan tetapi waktu pelumatan tidak dapat terlalu lama karena jika
terlalu lama dikhawatirkan molekul DNA akan ikut hancur. Setelah dilumatkan,
ekstrak buah dicampur dengan larutan sabun cair, air, dan garam dapur lalu di
saring serta ditambah alkohol dingin. Penambahan garam dan penyaringan serta
penambahan alkohol dingin bertujuan untuk memudahkan pemisahan benang-benang
DNA dari larutan sehingga benang-benang DNA tersebut akan mudah diamati.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan dimana bahan-bahan yang digunakan
dihancurkan. Proses penghancuran dilakukan untuk merusak membran sel, dinding
sel dan membran inti sehingga DNA bisa keluar dari sel dan masuk ke
larutan. Selanjutnya dimasukkan NaCl (garam dapur) sebanyak 1 sdm ke
dalam buah tersebut yang telah dihancurkan sebelumnya. NaCl yang diberikan
berfungsi sebagai bahan penetral pada gula fosfat DNA, menyebabkan protein dan
karbohidrat terpresipitasi ke dalam larutan yang kemudian tersaring pada proses
penyaringan, serta berperan sebagai “lysing buffer”, yakni menjaga pH larutan
agar tetap konstan, sehingga diharapkan tidak terjadi denaturasi DNA. Kemudian
ditambahkan sabun cair, proses pemberian deterjen cair ini disebut dengan
proses lisis yaitu proses untuk meluruhkan membran sel pada nukleus. Tujuan
diberikannya sabun cair yaitu untuk merusak membran sel dan membran inti
sehingga DNA yang diinginkan dapat dikeluarkan dari dalam sel, untuk mengurangi
kontaminan dan mengurangi browning.
Sedangkan penambahan alcohol pada permukaan larutan betujuan untuk
melakukan presipitasi sehingga DNA yang telah terkumpul tadi mampu memisah dari
larutan dan terbentuklah lapisan-lapisan yang dapat diidentifikasi unsur
penyusunnya.
BAB III
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan
dari praktikum ini yaitu isolasi DNA merupakan metode untuk memisahkan DNA dari
sel, baik dari inti, mitokondria maupun kloroplas. Isolasi DNA pada dasarnya
dapat dilakukan dengan merusak dinding dan membran sel dan juga membran inti.
Perusakan ini dapat dilakukan dengan pemblenderan, penggerusan atau yang
lainnya. DNA dapat diisolasikan dari sumber DNA berupa buah dengan
penambahan larutan sabun cair, alkohol serta garam untuk membantu presipitasi
DNA
B. Saran
Dalam praktikum, sebaiknya menggunakan alkohol yang telah di dinginkan, karena hemat waktu. Jika memakai alkohol biasa waktunya relatif lebih lama. Sedangkan, jika memakai alkohol yang telah di dinginkan hanya perlu 3-5 menit menunggu hasil.
BAB
IV
A. Glosarium
1. DNA: DNA adalah informasi genetic yang dimiliki
makhluk hidup yang akan diturunkan
pada keturunannya
2. Isolasi: Isolasi adalah proses pengambilan atau
pemisahan senyawa bahan alam dengan
menggunakan pelarut yang sesuai.
3. Larutan: Campuran homogen yang terdiri dari
dua atau lebih zat
4. Alkohol: kelompok senyawa yang mengandung
satu atau lebih gugus fungsi hidroksil
(OH) pada suatu senyawa alkana.
5. Lisis: Peristiwa pecah atau rusaknya integritas
membran sel dan menyebabkan keluarnya
organel sel.
6. Presipitasi: Langkah yang dilakukan untuk
mengendapkan suatu komponen dari campuran.
B. Daftar Pustaka
1. https://www.gurupendidikan.co.id/dna/
2. http://buqhoriis.blogspot.com/2013/11/lapo
ran-isolasi-dna-buah.html
3. http://deallia.blogspot.com/2013/09/laporan-pengamatan-isolasi-dna.html
Komentar
Posting Komentar